PELAJAR DAN MEDIA SOSIAL
Oleh : fuad amasy
Banyak orang yang menyimpulkan definisi sempit pelajar yaitu anak yang sedang duduk di bangku sekolah . namun, pelajar memiliki definisi yang lebih luas atau bisa di definisikan yaitu orang yang ikut serta dalam proses belajar , contoh kecil dalam hal menuntut ilmu pelajar adalah pelakunya .
seperti yang di definisikan diatas, tentunya pelajar gemar mengakses sumber referensi untuk menambah wawasan pada individu masing masing baik dari Buku bacaan, lingkungan sekitar , sampai dengan media sosial . Sehingga pola pikir kita akan berkembang sesuai apa yang kita baca tanpa mengetahui baik buruknya tentang sumber referensi kita . maka dari itu kita sebagai pelajar harus kritis dengan apa yang kita baca dengan cara mengetahui biodata penulis , fakta berita atau mencari sumber bacaan lain yang bisa di pertanggung jawabkan.
Berbicara media sosial , tentunya kini menjadi salah satu wahana informasi bagi masyarakat secara umum . dengan media sosial atau lebih karibnya di sebut sosmed kita akan mengetahui informasi ter update karena sekarang stalking media sosial cukup hanya dengan Smartphone kita. Seperti Facebook,twitter,instagram,blogspot, website dll. Yang kehadiranya megalahkan Koran, radio dan televisi . Bahkan lebih dari 60% masyarakat indonesia memiliki akun media sosial online dan sebagian besarnya adalah pelajar.
Kehadiran smartpone yang sangat canggih di kehidupan kita tentunya akan memudahkan kita untuk aktifitas tertentu , mulai dari belanja yang kini semakin banyak toko online, pemesanan tiket kereta , pengiriman uang, komunikasi dengan teman atau keluarga yang jauh, mengirim surat lewat email bahkan mengetahui aktifitas seseorang melalui stalking akun sosmednya. Walaupun hal semacam itu kita menjadi mudah karena cukup hanya membuka gadget di tangan . tetapi kita harus mampu menyikapi dampak positive atau negative nya .
Sebagai Pelajar tentunya kita tidak lepas dari pendidikan . Alangkah baiknya jika media sosial tidak hanya dimanfaatkan sebagai ajang cari sensasi, hiburan,apalagi cari jodoh tetapi di manfaatkan sebagai wadah untuk mengembangkan potensi akademik bagi kita . contoh untk mngakses ilmu pengetahuan ataupun informasi yang sekiranya bisa menambah wawasan bagi kita . Tetapi , jangan mengklaim bahwa di sosial media itu benar semuanya . Terkadang kita lebih suka search di google ketika ulangan ketimbang baca buku .
Dalam proses pembelajaran , sebaiknya kita sebagai pelajar harus pintar bermain media sosial , tentunya di media sosial online kita akan tahu tentang apa yang sedang terjadi di dunia ini secara umum atau lebih khusunya di negri ini tetapi, bukan berarti kita harus percaya dengan informasi itu dan perlu di ketahui Faktanya . karena memang usia pelajar seperti kita gampang terpengaruh oleh informasi atau berita berita yang kita ketahui. Maka dari itu perlu kita gali lebih dalam lagi tentang Fakta dari berita itu . realita yang terjadi sekarang banyak berita berita hoax yang sengaja di buat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menjatuhkan nama baik , seseorang, golongan , organisasi, sampai dengan pemerintah. Dan di situlah kita akan menyikapi hal tersebut. Hal ini memang sedikit saya singgung karena melihat maraknya berita hoax yang bertujuan seperti diatas , maka dari itu kita sebagai pelajar jangan mudah terpancing ketika membaca berita yang mengandung unsur provokasi .
Kini kehadira media sosial di kehidupan kita sudah menjadi hal yang tak bisa kita tinggalkan , khususnya kaum pelajar , mereka tidak akan lepas dari media sosial karena dengan media sosial akan semakin memudahkan kita dalam menjalin hubungan sesama manusia , mngetahui informasi , menambah wawasan banyak juga yang menjadikanya sebagai ajang pencitraan . Tetapi jika kita melihat kebelakang pelajar pelajar SMP,SMA yang justru menjadikan sosial media hanya untuk di jadikan hiburan semata , curhat,cari pacar bahkan ada juga yang sangat PD men share tindakan kriminal sex dll. Tentunya hal tersebut menjadi salah satu kegagalan media sosial dan di situpun akan terlihat mirisnya moral pada remaja yang sedang duduk di bangu sekolah . Kelemahan pelajar indonesia adalah Rajanya imitasi , meniru dll . mereka justru lebih suka meniru baik dari segi pakaian , gaya hidup dll .Hampir semua Pelajar SMP dan SMA sudah menggunakan media sosial dari mulai facebook , twitter dan instagram . tetapi yang sangat disayangkan , mereka justru lebih sering stalking artis ketimbang stalkig Tokoh dengan begitu mereka malah akan meniru artis ketimbang meniru tokoh agama, masyarakat dll . baik dari segi penampilan ataupun sampai makanan kesukaan mereka akan mengikuti . budaya meniru memang baik , tetapi lebih baik lagi jika kita sebagaipelajar meniru orang yang ber ilmu , contoh guru, tokoh dll dengan meniru orang orang yang baik . dengan begitupun perilaku kita akan mengikuti dengan sendirinya tergantung dengan siapa yang kita ikuti . Bukan hanya artis atau tokoh yang menjadi bahan untuk di imitasikan pelajar , tetapi lingkunganya (teman , keluarga dll) . dalam bermedia semuanya berpotensi menjadi bahan yang di tirukan oleh pelajar tergantung apa yang kita share. Maka dari itu kita perlu men share hal hal yang bisa menjadi motivasi yang baik untuk stalker media kita . karena memang pelajar adalah salah satu harapan bangsa kedepan kita sebagai pelajar juga harus bisa menjaga integritas pelajar , dengan cara men share kegiatan kegiatan yang baik untuk menjadi bahan tiruan stalker kita yang baik .
Zaman sekarang ini Keterkaitan pelajar dan media sosial tentunya bukan menjadi hal yang biasa , atau bahkan tidak berpengaruh sama sekali , sudah saya jelaskan di atas , penggunaan media di kalangan pelajar seperti kita tidak lain untuk , mencari ilmu , mencari informasi , mengetahui pribadi seseorang , komunikasi sesama, share keseharian dll . dengan demikian penggunaan media juga ada manfaatnya tersendiri . sebagai pelajar harus bisa mencari informasi ter update dan ter aktual di media , meniru yang baik untuk mengembangkan potensi diri kita , men share kegiatan yang baik agar dapat menjadi bahan yang di tiru sesuai keharusan pelajar . kita harus pintar bermedia , dan pelajar harus menjadikan Sosial media sebagai laborotarium pribadi , untuk mengembangan potensi diri kita dan orang yang melihat kita . dengan begitu kita akan tahu apa manfaat kita bermedia sesuai dengan status keterpelajaran kita.
Sekarang sudah tak jarang lagi orang yang punya facebook . bahkan sebagian besar pengguna media sosial memiliki akun facebook . di situ kita haru tampil dan ikut andil dalam memposting kegiatan kegiatan IPNU IPPNU sekecil apapun sebagai wujud eksistensi kita , dan membangun kesemangatan temen temen kita di PR agar semakin luas melihat IPNU IPPNU .
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Entri yang Diunggulkan
Popular
-
Oleh : fuad amasy Banyak orang yang menyimpulkan definisi sempit pelajar yaitu anak yang sedang duduk di bangku sekolah . namun, pelajar ...
-
Slawi , Pimpinan cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU IPPNU) kabupaten Tegal , Adakan Fes...
No comments:
Post a Comment